OLEH
FEBRINA NUR FITRI
P07133114019
PENGERTIAN TB PARU
TB paru atau Tuberculosis adalah penyakit infeksi pada
saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri.
Tuberculosis merupakan penyakit menular langsung
yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang
sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk
mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi
organ paru-paru (90%) tetapi dapat juga mengenai
organ tubuh lainnya seperti sistem peredaran darah,
sistem saluran limfe, saluran nafas, atau penyebaran
langsung ke bagian-bagian tubuh manusia.
Gejala utama
Batuk terus-menerus dan berdahak selama tiga
minggu atau lebih.
Gejala tambahan yang sering dijumpai
Dahak bercampur darah/batuk darah
Sesak nafas dan rasa nyeri pada dada
Demam/meriang lebih dari sebulan
Berkeringat pada malam hari tanpa penyebab
yang jelas
Badan lemah dan lesu
Nafsu makan menurun dan terjadi penurunan
berat badan
Faktor resiko
1. Umur
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di New York
menunjukkan bahwa kemungkinan mendapat infeksi
tuberkulosis aktif meningkat secara bermakna sesuai
dengan umur.
Insiden tertinggi tuberkulosis paru biasanya mengenai
usia dewasa muda.
Di Indonesia diperkirakan 75% penderita TB Paru
adalah kelompok usia produktif yaitu 15-50 tahun
2. Jenis Kelamin
Di benua Afrika kasus TB menyerang laki2. Pada
tahun 1996 jumlah penderita TB Paru laki-laki
hampir dua kali lipat dibandingkan jumlah
penderita TB Paru pada wanita, yaitu 42,34% pada
laki-laki & 28,9 % pada wanita. TB paru Iebih
banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan dengan
wanita karena laki-laki sebagian besar mempunyai
kebiasaan merokok sehingga memudahkan
terjangkitnya TB paru
3. Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi
terhadap pengetahuan seseorang diantaranya :
pengetahuan mengenai rumah yang memenuhi
syarat kesehatan
pengetahuan penyakit TB Paru,
Sehingga dengan pengetahuan yang cukup maka
seseorang akan mencoba untuk mempunyai
perilaku hidup bersin dan sehat. Selain itu tingkat
pedidikan seseorang akan mempengaruhi terhadap
jenis pekerjaannya.
4. Pekerjan
Bila pekerja bekerja di lingkungan yang berdebu
paparan partikel debu akan mempengaruhi terjadinya
gangguan pada saluran pernafasan terutama
terjadinya gejala penyakit saluran pernafasan dan
umumnya TB Paru.
Jenis pekerjaan seseorang juga mempengaruhi
terhadap pendapatan keluarga yang akan mempunyai
dampak terhadap pola hidup sehari-hari diantara
konsumsi makanan (kadar gizi yg tidak ssi),
pemeliharaan kesehatan selain itu juga akan
mempengaruhi
terhadap
kepemilikan
rumah
(kontruksi rumah).
INTERAKSI HOST, AGENT, DAN ENVIRONMENT
1. Agent
Merupakan sumber penyakit (bibit penyakit) yang
berupa bakteri patogen, virus, dan zat kimia yang
bersifat merusak dan berpengaruh terhadap
keseimbangan kesehatan.
Agent pada tuberkulosis paru berupa bakteri
Mycobakterium tuberkulosis. Bakteri tersebut
membentuk koloni dan membutuhkan 1000
koloni untuk menginfeksi Host hingga sakit
2. Host
Merupakan penjamu yang rentan, tempat dimana sumber penyakit/agent
dapat mempengaruhi kesehatan host.
Host pada Tuberkulosis paru berupa:
ketahanan tubuh/daya tahan tubuh
Seseorang dengan daya tahan tubuh/kekebalan tubuh yang lemah dapat
dengan mudah terserang oleh penyakit demikian pula tuberkulosis paru. Pada
awalnya pertahanan pasien dapat mengendalikan bakteri TB paru, sesudah
berbulan-bulan atau bertahun-tahun pertahanannya mulai melemah karena
mungkin disebabkan oleh asupan gizi yang kurang, atau terinfeksi penyakit
lain. Kemudian penyakit TB mulai menyebar didalam paru.
Perilaku/gaya hidup
Seseorang dengan perilaku/gaya hidup yang tidak sehat sangat memungkinkan
terkena penyakit TB paru. Pola hidup yang tidak sehat seperti merokok
tembakau dan minum minuman beralkohol merupakan faktor penting yang
dapat menurunkan daya tahan tubuh. Sama halnya dengan obat kortikosteroid
dan imunosupresif lain yang digunakan pada pengobatan penyakit lain.
3. Environment
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar
diri host baik benda mati, benda hidup, nyata atau
abstrak, seperti suasana yang terbentuk akibat
interaksi semua elemen-elemen termasuk host
yang lain. Lingkungan terdiri dari lingkungan fisik
dan non fisik, lingkungan fisik terdiri dari;
Keadaan geografis (dataran tinggi atau rendah,
persawahan dan lain-lain), kelembaban udara,
temperatur atau suhu, lingkungan tempat tinggal.
Adapun lingkungan non fisik meliputi; sosial, budaya, ekonomi dan politik yang
mempengaruhi kebijakan pencegahan dan penanggulangan suatu penyakit.
Enviromet pada penyakit tuberkulosis berupa :
Lingkungan fisik
Lingkungan fisik berupa suhu, kelembapan, cahaya, serta zat pemicu menurunnya
daya tahan tubuh. Suhu yang relatif rendah dengan kelembapan yang tinggi dan
tidak didukung cahaya matahari secara langsung merupakan lingkungan yang sangat
efektif untuk mykobakterium tuberkulosis bertahan sampai mampu menginfeksi.
Ditunjang dengan keadaan pasien berupa seorang perokok aktif maupun pasif
mampu memicu kekebalan tubuh yang lemah sehingga agent mudah menginfeksi.
Lingkungan biologis
Keadaan biologis host/kekebalan tubuh seseorang merupakan faktor penting dalam
menciptakan keadaan yang sesuai untuk agent dapat menginfeksi atau tidak.
Lingkungan kimiawi
Paparan zat kimia pemicu penurunan daya tahan tubuh merupakan faktor penting
sehingga agent dapat menginfeksi. Misalnya nikotin pada rokok yang memperburuk
kondisi kesehatan paru, obat kortikosteroid dan imunosupresif lain yang digunakan
pada pengobatan penyakit lain yang menurunkan daya tahan tubuh.
RIWAYAT ALAMIAH
Periode Prepatogenesis
1. Faktor Agent (Mycobacterium tuberculosis)
2. Faktor Lingkungan
3. Faktor Host
Periode Pathogenesis (Interaksi HostAgent)
Interaksi terutama terjadi akibat masuknya Agent
ke dalam saluran respirasi dan pencernaan Host.
Contohnya Mycobacterium melewati barrier
plasenta, kemudian berdormansi sepanjang hidup
individu, sehingga tidak selalu berarti penyakit
klinis. Infeksi berikut seluruhnya bergantung pada
pengaruh interaksi dari Agent, Host dan
Lingkungan.
Periode Post pathogenesis
Tahap pasca patogenesis/ tahap akhir yaitu
berakhirnya perjalanan penyakit yang dapat
berada dalam pilihan keadaan, yaitu sembuh
sempurna, sembuh dengan cacat, karier, penyakit
berlangsung secara kronik, atau berakhir dengan
kematian.
TAHAP PENCEGAHAN
1. Pencegahan Primer
2. Pencegahan Sekunder
3. Pencegahan Tersier
MODEL SEGITIGA EPIDEMIOLOGI PADA PENYAKIT TB PARU
A
H
E
TERIMAKASIH