Cara Menghilangkan Flek Paru Paru
Hindari Penderita Flek Paru-paru
Menurut Dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A. MTroPaed., flek paru-paru, yang belakangan ini banyak sekali menimpa bayi dan balita, umumnya karena tertular orang. Penyebab flek paru-paru adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini ditularkan melalui percikan ludah, batuk, bersin, udara pernapasan dari penderita tuberkulosis (TBC) kepada bayi ataupun balita,.
Tuberculosis merupakan bakteri infeksi menular. Ia dapat menyerang anak-anak di bawah usia 2 tahun, orang dewasa, orang-orang dengan sistem imunitas yang sangat rendah dan mereka yang hidup dilingkungan orang-orang yang terinfeksi bakteri ini. Jika anak tertular TBC paru, gejala yang dapat dilihat awam adalah serangan demam yang tak begitu tinggi selama 3 bulan berturut-turut. Namun, demam ini tidak turun meski bayi diberi obat penurun panas.
Anak yang kurus atau berat badannya tidak naik-naik seiring usianya yang bertambah (meski Anda telah memberinya banyak makanan bergizi), juga mesti diwaspadai telah terjangkit. Diare kronik, meski tak tergolong berat, tetapi berlangsung terus-menerus dan tak dapat diobati dengan obat diare biasa, juga bisa merupakan pertanda bayi terjangkit flek paru-paru.
Dokter biasanya akan melakukan tes Mantoux, rontgen, dan darah untuk mengetahui apakah ada kemungkinan Flek Paru-paru atau tidak. Kemudian dokter juga akan menentukan pengobatannya. Perlu diketahui, meskipun si kecil positif terinfeksi flek paru-paru, namun bukan berarti bakteri tersebut sudah berkembang menjadi penyakit TBC atau TB aktif. Hanya sekitar 10% saja, anak-anak yang terinfeksi TBC akan terjangkit penyakit ini.
Menghindari kontak fisik dengan penderita flek paru-paru ataupun yang sedang dalam taraf pengobatan adalah cara yang paling aman agar anak terhindar dari penyakit ini. Ini karena penularan bakteri flek paru-paru mudah sekali. Bisa lewat udara. Karena itu bayi memang harus dijauhkan dari orang dewasa yang kita tahu mengidap flek paru-paru, juga perlu menambahkan pemberian imunisasi BCG agar bayi memiliki imun (pertahanan) terhadap serangan bakteri ini.
Bakteri tuberculosis bisa menyerang orang dewasa maupun anak di bawah usia 2 tahun, orang yang memiliki imunitas rendah dan tinggal di lingkungan orang-otang penderita TBC juga rentan terinfeksi bakteri tuberculosis.
Gejala
Anak yang terinfeksi bakteri tuberculosis akan menunjukkan gejala berikut ini:
1. Demam selama 3 bulan berturut-turut, kondisinya tidak berubah meski bayi diberi obat penurun panas.
2. Berat badan anak tidak meningkat seiring bertambahnya usia meski asupan makanan bergizi sudah terpenuhi.
3. Diare kronik terus menerus yang tidak bisa disembuhkan dengan obat biasa.
Sebaiknya jauhkan anak Anda dari penderita TBC aktif sebab penyakit ini bisa menyebar dengan mudah melalui udara. Selain itu, berikan pula imunisasi BCG supaya bayi memiliki daya tahan tubuh yang kuat terhadap serangan bakteri ini.
Artikel Terkait :
Obat Flek Paru Paru Alami