Ilustrasi tbc paru
TBC Paru atau tuberkulosis adalah penyakit sangat berbahaya yang disebabkan oleh bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis. Pada, 1882 bakteri berbentuk batang ini ditemukan oleh Robert Koch. Bakteri ini akan menyerang seluruh tubuh manusia, namun yang paling banyak diserang hampir 99% adalah pada bagian paru-paru.
Tuberculosis sudah ada sejak zaman dahulu, penemuan serta catatan-catatan sejarah membuktikan bahwa penyaki TBC paru sudah ada pada zamannya, seperti; Hoppocretes mencatat pada tahun 460 380 SM di Yunani Kuno terdapat penyakit tuberkolosisis yang disebut phithisis. Bahkan tak sedikit tokoh-tokoh atau penulis besar yang meninggal akibat penyakit ini. Contohnya: Anton Chekov seorang penulis yang naskah-naskah teaternya sangat populer di Indonesia, meninggal akibat TBC paru pada 1904.
Pada abad ke 17 di Eropa kematian akibat TBC Paru semakin besar, menjadi penyebab kematian paling utama yaitu pada 1650. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah penduduk di Eropa dan Amerika utara dan lingkungan yang kumuh, sehingga penyebaran penyakit ini semakin luas.
TBC paru atau tuberkolosis memang menjadi penyakit kuno karena sudah ada jauh berabad-abad yang lalu, namun sampai sekarang penyakit ini masih menjadi pembicaraan dan penyakit yang menakutkan. Berbagai solusi dan pengobatan masih dilakukan oleh para ahli.
Sampai saat ini TBC paru masuk kedalam jenis penyakit mematikan sesudah penyakit jantung. Pada 2006 WHO menempatkan Indonesia di urutan ke tiga setelah India dan Cina dengan jumlah penderita TBC paru-paru paling besar. Hal ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pengetahuan mengenai gejala, risiko serta penularan penyakit TBC paru. Tidak sedikit masyarakat yang tidak bisa membedakan antara batuk biasa dengan batuk TBC.
Penyebab Terjangkitnya TBC Paru
Penyebab utama penyakit ini adalah bakteri, Mikobakterium tuberkolosa, dan penyebaran bakteri ini dari penderita TBC paru melalui percikan dahak, pada waktu batuk atau bersin yang menyebar ke udara. Kuman yang sudah tersebar di udara akan masuk melalui saluran pernafasan kemudian menyebar kebagian paru dan tidak menutup kemungkinan akan menyebar ke organ-organ tubuh yang lain.
Karena penyebarannya melalui udara maka proses penyebarannya dengan cepat menyebar. Beberapa faktor yang menyebabkan penyebaran TBC paru di antaranya adalah sebagai berikut:
- Karena lingkungan yang tidak sehat, apalagi tempat tinggal yang sempit dan kumuh juga tidak didukung oleh ventilasi akan menyebabkan penyebaran TBC cepat menular.
- Adanya permasalahan dalam tubuh karena imun yang menurun mengakibatkan kekebalan tubuh ikut menurun, hal ini bisa menyebabkan bakteri dan kuman apapun masuk.
- Kontak langsung dengan penderita TBC paru, misalnya minum dari satu gelas yang sama dengan penderita. Jika tidak dilakukan pengobatan, risiko keluarga atau orang terdekat tertular lebih besar.
- Laki-laki yang sudah berumur yang lebih tua atau dewasa lebih besar berisiko tertular penyakit.
- Kebiasaan pola hidup tidak sehat, seperti merokok dan minum minuman yang berakohol.
- Masuknya zat-zat kimia yang berlebihan ke dalam tubuh
Gejala yang Ditimbulkan TBC Paru
Gejala TBC paru dibagi menjadi dua yaitu gejala yang bersifat umum dan gejala yang bersifat khusus yang timbul diakibatkan karena organ-organ tertentu dalam tubuh, berikut paparannya:
Gejala Umum TBC Paru
- Batuk-batuk yang disertai dahak, apabila sudah sangat parah maka batuknya akan disertai dengan bercak darah, gejala ini bisa terjadi lebih dari tiga minggu.
- Demam, tidak terlalu tinggi atau panas namun demam ini berlangsung cukup lama. Pada malam hari biasanya disertai tubuh yang berkeringat.
- Berat badan turun dengan drastis, nafsu makan juga menurun.
- Perasaan selalu tidak enak, gelisah tidak menentu, badan menjadi lemah dan lemas.
Gejala Khusus TBC Paru
- Nafas sesak, muncul suara seperi asma. Hal ini disebabkan karena adanya sumbatan pada bagian saluran pernafasan yang menuju ke paru-paru. Apabila dilakukan cek dengan rontgen maka akan terlihat adanya kerusakan di jaringan paru, yaitu terlihat flek-flek.
- Kadang disertai dengan sakit dada, jika terdapat cairan di rongga pleura sebagai pembungkus paru-paru.
- Jika bakteri menyerang tulang, akan menyebabkan infeksi keluar nanah dari kulit. Sekitar kurang lebih 15% penderita TBC paru merasakan pula sakit dan nyeri pada tulang punggung.
Gejala TBC paru pada anak-anak berbeda dengan gejala yang dialami oleh orang dewasa. Pada anak gejala yang ditimbulkan cenderung bervariasi, tidak hanya melibatkan pernapasan namun banyak organ tubuh lain yang dialami seperti : mata, tulang, usus, dan organ lainnya.
Badan kesehatan dunia WHO membuat kriteria atau gejala yang dapat dilihat pada anak-anak yang menderita TBC paru, apabila:
- Bakteri akan mengenai lapisan pembungkus pada otak dan bisa mengenaii otak, biasanya dikenal dengan istilah radang selaput otak. Gejalanya, demam yang sangat tinggi, badan kejang-kejang atau step dan hilangnya kesadaran.
- Mengalami sakit, apabila sudah terjadi kontak dengan seseorang yang diduga menderita TBC paru.
- Setelah terkena atau sakit akibat campak atau batuk rejan, tidak sembuh-sembuh.
- Pembengkakan atau pembesaran abdomen juga pada kelenjar getah bening superfisisal, pembekakan ini tidak mengalami rasa sakit.
- Mengalami gejala penyakit pada sistem saraf pusat.
- Berat badan anak menurun drastis, batuk, dan demam tidak sembuh-sembuh serta tidak merespon dengan obat antibiotik saluran pernapasan
Pencegahan Agar Tidak Tertular atau Menularkan TBC Paru
Pencegahan memang selalu menjadi hal yang lebih baik daripada mengobati, bukan hanya untuk diri sendiri namun juga akan berdampak pada orang lain terutama demi keluarga ataupun orang-orang terdekat. Agar terhindar dari bakteri penyebab TBC paru kuncinya adalah menjaga kesehatan, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Menutup mulut pada waktu batuk atau bersin, ini dilakukan pula dilakukan jika ada orang lain yang batuk atau bersin di dekat kita. Biasakan bawa sapu tangan atau tisue di kantong saku.
- Untuk penderita, kasur bekas yang dipakai harus dijemur dengan teratur. Hal ini dilakukan agar kuman yang menempel di kasur akan mati jika terkena cahaya matahari.
- Jangan meludah di mana saja, upayakan meludah di tempat yang terkena sinar matahari atau tempat sampah.
- Agar sistem imun terjaga dengan kuat, konsumsi makanan yang bergizi dan sehat. Dan hindari dari kegiatan yang bisa menyebabkan sistem imun di dalam tubuh menjadi lemah, misalnya kecapaian, stres berlebih, begadang dan kurang istirahat.
- Jika ada penderita TBC paru, jaga jarak terutama pada waktu berhadapan. Hindari sendok, gelas dipakai bersama.
- Pola hidup sehat dengan menjauhkan diri dari rokok dan minuman keras yang mengandung alkohol.
- Setiap pagi hari membuka jendela agar ventilasi dan sirkulasi didalam rumah tetap terjaga.
- Untuk ibu yang sedang hamil jauhkan rokok dan lakukan imunisasi untuk bayi.
Pengobatan Bagi Penderita TBC Paru
Apabila sudah terkena penyakit ini, proses penyembuhannya memerlukan proses yang lumayan lama sekitar enam sampai sembilan bulan atau bahkan lebih. Penyakit ini bisa sembuh apabila melakukan pengobatan dengan rutin dan mengonsumsi obat-obatan dari dokter serta memperbaiki kondisi ketahanan tubuhnya dengan asupan makanan yang bervitamin, dan bergizi.
Dalam pemeriksaannya penderita akan menjalani beberapa proses seperti tes darah, tes air urine, sputum dan rontgen yang dilakukan setiap 3 bulan. Saat ini banyak obat-obatan herbal dan tradisional yang bisa dikonsumsi, atau dengan meracik sendiri di rumah.
Agar terhindat dari penyakit TBC paru, tanpa perlu pengobatan, maka lakukan pencegahan penyakit ini dengan memulainya pada diri sendiri sedini mungkin untuk menjaga tubuh, makanan dan lingkungan agar tetap terjaga kebersihannya.