Gejala penyakit TBC paru-paru, klinisnya penyakit TBC sangat bervariasi tergantung pada luas, lama, dan jenis organ tubuh yang sakit. Gejala khusus dapat ditandai dengan infeksi pada alat tubuh diluar paru-paru, semisal perubahan cairan otak, kejang, dan menurunnya kesadaran akibat TBC pada susunan saraf pusat, atau kencing darah akibat TBC pada ginjal.
Gejala TBC pada anak balita sering di awali dengan panas badan yang tinggi, disertai kejang yang makin memburuk karena bakteri ini menyerang otak. Tidak ada nafsu makan (anoreksia). Berat badan tidak naik-naik. Malnutrisi atau gangguan gizi. Multi L (lemah, letih, lesu, lelah, lemas letoy, loyo, lambat). Batuk lama atau berulang, tetapi tidak berdahak (tapi seringkali ini merupakan gejala asma). Terjadi diare yang berulang pada anak yang tidak sembuh dengan pengobatan diare biasa. Pertanda ini menunjukkan salah satu gejala penyakit TBC paru-paru.
Gejala pada orang dewasa, awalnya sering tidak terasa, tetapi ada beberapa gejala yang ditandai dengan daya tahan tubuh mulai menurun, kurang darah (anemia), mudah lelah, Dahak bercampur darah/batuk darah (penumonia), Nafsu makan menurun dan terjadi penurunan berat badan, berat badan cenderung menurun, sering keluar keringat pada malam hari, tanpa penyebab yang jelas, Badan lemah dan lesu, Sesak nafas dan rasa nyeri pada dada , serta Demam/meriang lebih dari sebulan.
Bagi penderita lama, TBC bisa dirasakan saat batuk dengan tempo yang lama, bersin dan berdahak yang kadang-kadang disertai darah, dada terasa nyeri, sesak napas yang main lama makin berat, adanya kelenjar getah bening yang muncul di leher, nyeri tulang, dan gangguan pencernaan yang kronis, serta sering muntah dan mual. Pada penderita TBC menahun, penyakit ini akan sangat mempengaruhi kondisi psikis, berdampak stres yang berkepanjangan dan sangat menyiksa hidup.
Meskipun bisa sembuh, kesembuhan penyakit TBC yang kronis bisa meninggalkan gejala sisa berupa sesak napas. Berat ringannya sesak napas itu tergantung tingkat kerusakan paru-paru yang ditimbulkannya.
Pada bekas paru-paru yang rusak, akan terbentuk jaringan ikat dengan tingat elastisitas paru-paru yang sudah mulai berkurang. Makin banyak jaringan ikat yang terbentuk,makin berat gejala sisa yang diderita.
Infeksi TBC yang paling sering, yaitu pada paru, sering kali muncul tanpa gejala apa pun yang khas, misalnya hanya batuk-batuk ringan sehingga sering diabaikan dan tidak diobati. Padahal, penderita TBC paru dapat dengan mudah menularkan kuman TBC ke orang lain dan kuman TBC terus merusak jaringan paru sampai menimbulkan gejala-gejala yang khas saat penyakitnya telah cukup parah.Penyebab gejala penyakit TBC paru-paru yang diakibatkan reinfeksinya kuman mikobakterium tuberkolosis yang dapat menyerang paru-paru anda. Kuman mikobakterium tuberkolosis dapat pula menyerang organ tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, usus, ginjal, kandungan, tulang, bahkan bisa sampai ke otak. Gejala penyakit TBC paru-paru dapat menyebabkian kematian dan merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertingghi selain penyakit jantung. TBC dapat dengan sangat mudah menular melalui cairan nafas yang keluar melalui nafas pada saat bersin atau batuk dan dihirup oleh orang-orang disekitar kita.
Pada orang-orang yang memiliki tubuh yang sehat karena daya tahan tubuh yang tinggi dan gizi yang baik, gejala penyakit TBC paru-paru ini tidak akan muncul dan kuman TBC akan tertidur. Namun,pada mereka yang mengalami kekurangan gizi, daya tahan tubuh menurun/ buruk, atau terus-menerus menghirup udara yang mengandung kuman TBC akibat lingkungan yang buruk, akan lebih mudah terinfeksi TBC (menjadi TBC aktif) atau dapat juga mengakibatkan kuman TBC yang tertidur di dalam tubuh dapat aktif kembali (reaktivasi).
Hingga kini angka prevalensi pengidap TBC di INdonesia diperkirakan mencapai 289 per 100.000 penduduk dan insidensi gejala penyakit TBC paru-paru di Indonesia sudah mencapai angka 189 per 100.000 penduduk. Bahkan 27 penduduk diantara 1.000 penduduk terancam meninggal dunia. Saat ini angka penyembuhan penyakit TBC ini sudah sesuai dengan harapan yaitu sebesar 90,3 persen pasien telah sembuh.
Seperti yang sudah dikatakan seorang dokter pada sebuah rumah sakit bahwa Paling mudah untuk mengetahui gejala penyakit TBC paru-paru yang menyerang seseorang jika dia berkeringat pada malam hari tanpa penyebab yang jelas. Walaupun tidak bisa langsung ditetapkan tuberkulosis karena harus didiagnosis, tapi itu salah satu pertanda. Jika Anda lemas, batuk tak berhenti, nyeri pada dada, dan keringat pada malam hari, langsung segera periksa.
Beberapa cara pencegahan gejala penyakit TBC paru-paru seperti,
Mengurangi kontak langsung dengan penderita TBC yang aktif. Menjaga kebiasaan hidup baik dengan selalu menjaga jumlah asupan gizi dalam tubuh, lingkungan sehat dan berolahraga. Pemberian vaksin BCG (mencegah TBC yang lebih berat). Vaksin inisecara rutin diberikan pada semua balita. Apabila seseorang yang sudah pernah menderita TBC dan tengah mengikuti pengobatan, dapat kembali terjangkit penyakit TBC paru-paru kembali jika tidak mencegah dan menjaga kesehatan tubuh.
Semoga informasi mengenai gejala penyakit TBC paru-paru yang telah kita bahas bersama diatas, faktor penyebab dan cara pencegahan di atas dapat bermanfaat buat hidup dan anda serta berguna untuk anak, keluarga, serta orang-orang disekitar anda yang membutuhkan informasi tersebut.
=====================================
>>> Obat TBC - Minyak Sari Buah Merah
Mengobati Penyakit TBC, Gejala TBC dan Membantu Memperkuat Sistem Imun Tubuh Dari Serangan Penyakit, Klik Detail Disini!
=====================================