Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang
timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas
terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa
secara klinik.
6
Gejala sistemik/umum: Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai
dengan darah) Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya
dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam
seperti influenza dan bersifat hilang timbul Penurunan nafsu makan dan berat
badan Perasaan tidak enak (malaise), lemah
Gejala khusus: Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi
sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan
kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara mengi, suara
nafas melemah yang disertai sesak. Kalau ada cairan dirongga pleura
(pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada. Bila
mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu
saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini
akan keluar cairan nanah. Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan
pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya
adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau
diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang
kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif.
Pada anak usia 3 bulan 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru
dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan
serologi/darah.
Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2, cetakan pertama.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007 2. Diagnosis dan Tatalaksana
Tuberkulosis pada Anak. Kelompok Kerja TB Anak Depkes IDAI. 2008 3.
International Standards for Tuberculosis Care : Diagnosis, Treatment, Public Health.
Tuberculosis Coalition for Technical Assistance (TBCTA). 2006
Manifestasi Klinis
Gejala umum TB paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum,
malaise, gejala flu, demam ringan, nyeri dada, batuk darah.
Keluhan yang dirasakan penderita tuberculosis dapat bermacam-macam atau malah tanpa
keluhan sama sekali. Keluhan yang paling banyak terjadi yaitu :
a.
Demam
Serangan demam pertama dapat sembuh kembali, tetapi kadang-kadang panas badan
mencapai 40-410C. Demam biasanya menyerupai demam influenza sehingga penderita biasanya
tidak pernah terbebas dari serangan demam influenza.
b.
Batuk
Batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk biasanya dialami 4 minggu dan
bahkan berbulan-bulan. Sifat batuk dimulai dari batuk non produktif. Keadaan ini biasanya akan
berlanjut menjadi batuk darah. Kebanyakan batuk darah pada tuberculosis terjadi pada kavitas,
tetapi dapat juga terjadi pada ulkus dinding bronkus.
c.
Sesak napas
Pada penyakit yang ringan (baru tumbuh) belum dirasakan sesak napas. Sesak napas akan
ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut dimana infiltrasinya sudah meliputi bagian paruparu.
d. Nyeri dada
Nyeri dada timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan
pleuritis.
e. Malaise
Tuberculosis bersifat radang yang menahun. Gejala malaise sering ditemukan berupa
anoreksia, tidak ada nafsu makan, badan makin kurus (BB menurun), sakit kepala, meriang,
nyeri otot, dan berkeringat malam. Gejala malaise ini makin lama makin berat dan terjadi hilang
timbul secara tidak teratur (Ari Sandi, 2012)
Doengoes Marilynn E ,Rencana Asuhan Keperawatan ,EGC, Jakarta , 2000.
Lynda Juall Carpenito, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan , edisi 2 , EGC, Jakarta ,
1999. Mansjoer dkk , Kapita Selekta Kedokteran ,edisi 3 , FK UI , Jakarta 1999.
Price,Sylvia Anderson , Patofisologi : Konsep Klinis Proses Proses penyakit , alih bahasa Peter
Anugrah, edisi 4 , Jakarta , EGC, 1999.
Tucker dkk, Standart Perawatan Pasien , EGC, Jakarta , 1998
M.Ardiansyah.2012.medikal bedah untuk mahasiswa. Diva press. Yogyakarta
Widoyono.2008.penyakit tropis: epidemiologi, penularan, pencegahan dan pemberantasannya.
Erlangga. Jakarta
manifestasi klinis
Pasien terinfeksi HIV
1. Manifestasi klinik dari TBC pulmoner tidak spesifik, indikasi hanya pada proses infeksi yang
berjalan dengan lambat
2. pemeriksaan spesifik dan non spesifik, dugaan perkembangan penyakit pulmoner
3. manifestasi berhubungan denga TBC ekstrapulmunor bervariasi tergantung pada sistem organ
yang terlibat tetapi mengandung perkembangan yang lambat dari fungsi organ dengan demam
tingkat rendah dan symptom lainnya
Pasien yang terinfeksi HIV
1. Manifestasi klinik dari pasien dengan HIV yang memiliki TBC berbeda dengan pasien yang
tidak terinfeksi HIV yang dapat diamati pada immunokompeten penderita. Pada penderita AIDS,
TBC muncul dalam bentuk primer yang berkembang, dan melibatkan daerah ekstra pulmoner,
dan melibatkan berbagai lobus paru-paru
2. TBC pada pasien AIDS, sepertinya kurang terlibat dalam penyakit kavitari, yang dihubungkan
dengan uji positif, atau dihubungkan dengan demam
Gejala Klinis TB dewasa
Gejala TB paru terdiri dari
Gejala utama: Batuk terus menerus dan berdahak selama 3 minggu atau lebih
Gejala tambahan:
Batuk darah
Dahak bercampur darah
Sesak napas
Nyeri dada
Badan lemas
Nafsu makan menurun
Berat badan menurun
Malaise
Keringat malam
Demam meriang > 1 bulan
A.2. Gejala Klinis TB anak
Gejala umum TB anak:
Berat badan menurun 3 bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas dan tidak naik 1 bulan
walau sudah mendapat penanganan gizi baik
Anorexia dengan gagal tumbuh dan berat badan tidak naik secara adekuat
Demam lama/ berulang tanpa sebab yang jelas
Limphadenopathy superfisialis yang tidak multiple dan tidak nyeri. Terutama ditemukan
di daerah leher, ketiak dan lipat paha (inguinal)
Gejala2 saluran napas (misal batuk lama > 30 hari)
Gejala2 saluran cerna (diare berulang yang tidak sembuh dengan pengobatan)
Benjolan (masa) dan tanda2 cairan di abdomen
Gejala spesifik pada anak dapat berupa:
TB kulit/ skrofuloderma
TB tulang/ sendi
TB otak/ syaraf, spt meningitis TB
Reaksi TB pada mata (konjungtivitis fliktenularis, tiberkel koroid)
Dll.