Gejala Tuberkulosis TBC merupakan infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Infeksi biasanya terjadi di bagian atas paru-paru. Sebenarnya, sistem kekebalan tubuh manusia dapat menghambat perkembangbiakan bakteri penyebab TBC. Akan tetapi, pada saat kondisi tubuh seseorang melemah, bakteri tersebut dapat berkembang biak.
Gejala Tuberkulosis
Gejala Tuberkulosis
Gejala Tuberkulosis antara lain :
- Kelelahan
- Kehilangan berat badan
- Berkeringat pada malam hari
Jika infeksi lebih buruk, Gejala Tuberkulosis yang akan timbul yaitu :
- Dada sakit
- Batuk dengan mengeluarkan dahak atau darah
- Napas pendek atau sesak nafas
Penderita TBC dapat diobati dengan pemberian antibiotik oleh dokter. Pengobatan secara teratur selama 6-12 bulan dapat mencegah TBC kambuh lagi. Penyakit TBC merupakan penyakit menular. Oleh karena itu, pencegahan Gejala Tuberkulosis dilakukan dengan menghindari kontak langsung dengan penderita TBC. TBC dapat menular misalnya melalui dahak penderita TBC yang secara tidak langsung terhirup manusia yang sehat.
Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guedrin)
Pemberian imunisasi BCG bertujuan untuk menghindarkan balita dari penyakit tuberkulosis atau TBC. Di negara berkembang, termasuk Indonesia, TBC masih menjadi penyakit rakyat yang sangat mudah menular. Di negara maju, penyakit TBC sudah sangat jarang ditemukan karena keberhasilan imunisasi BCG yang dilaksanakannya secara luas.
Balita dapat terkena penyakit TBC karena menghirup udara yang mengandung kuman TBC yang berasal dari orang dewasa penderita TBC. Atau dapat pula terjadi balita terkena penyakit TBC sejak lahir karena ia dilahirkan oleh ibu penderita TBC. Penyakit TBC paling sering menyerang paru-paru, tetapi kuman ini juga dapat menyerang kelenjar getah bening, tulang, sendi, ginjal, hati dan selaput otak. Penyakit TBC selaput otak merupakan jenis TBC yang paling berat.
Imunisasi BCG sebaiknya diberikan kepada bayi yang baru lahir hingga berusia 2 bulan. Setiap 5 tahun, revaksinasi harus dilakukan. Sebab vaksin BCG tidak memberikan kekebalan 100% terhadap serangan penyakit TBC. Artinya vaksin ini hanya menjamin balita terbebas dari serangan penyakit TBC berat, misalnya TBC paru-paru kronis, TBC otak, atau TBC tulang yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian pada balita.
Faktor Resiko Penyakit Tuberkulosis
Beberapa faktor resiko yang mempengaruhi seseorang mengalami penyakit tuberkulosis adalah :
- Faktor sosial ekonomi
Hubungan antara kondisi lingkungan rumah dan sekittar sangat menentukan penularan tbc terjadi. Kepadatan keluarga juga sangat berhubungan erat dalam hal penularan penyakit TBC. - Status gizi
Status gizi seseorang yang mengalami kekurangan kandungan makanan yang mengandung gizi serta nutrisi tinggi akan sangat memperanguhi sistem kekebalan tubuh seseorang sehingga akan menjadi lebih rentan dalam penyakit lainnya termasuk salah satunya adalah penyakit TBC paru-paru. Keadaan yang seperti ini sangat menentukan seseorang bisa mengalami infeksi penyakit TB. - Usia
Untuk penyakit TBC lebih sering ditemukan pada usia muda atau usia produktif. Saat ini sudah mengalami suatu transisi demografi yang bisa mengakibatkan usia harapan hidup seorang lansia menjadi lebih tinggi. Pada usia lanjut lebih dari 55 tahun dalam hal sistem imunologis seseorang akan mengalami penurunan, sehingga akan menjadi sangat rentan untuk mengalami serangan penyakit dan salah satunya adalah termasuk penyakit Tb-paru. - Jenis kelamin
Pria lebih tinggi mengalami resiko penyakit TBC. Pada pria, jenis penyakit ini biasanya lebih tinggi terjadi menyebabkan kematian akibat dari merokok tembakau dan mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol sehingga akan membuat sistem pertahanan tubuh seseorang menurun dan akan lebih mudah mengalami paparan pada agent yang menjadi penyebab dari tbc.
Cara Mencegah Penyakit TBC
Cara mencegah penyakit TBC adalah dengan melakukan beberaoa hal dibawah ini :
- Memelihara kesehatan tubuh.
- Perlunya sarana kesehatan, pemeriksaan pada penderita, kontak atau juga suatu suspect gambas, dan sering dilaporkan, pemeriksaan serta pengobatan dini pada penderita, melakukan perawatan.
- Pengobatan yang peventif biasanya hal ini diartikan sebagai salah satu tinakan keperawatan pada penderita dengan cara memberikan obat INH sebagai bentuk pencegahan.
- Pemberian BCG, atau vaksinasi, dan hal ini diberikan pada bayi dengan cara perlindungan untuk ibu dan kelurganya. Kemudian pemberian ini dilakukan 5 tahun kemudian dan pada waktu 12 tahun di tingkat tersebut dalam bentuk suatu pencegahan.
- Memberantas penyakit TBC dalam hal memerah susu.
Strategi pengobatan dari gejala tuberkulosis adalah adalah dengan melakukan DOTS atau Directly Observed Treatment Shortcourse atau DOTS yang merupakan salah satu bentuk dari strategi pengobatan pada penyakit tuberkulosis paru dengan menggunakan OAT yang lebih mengutamakan kepada pengawasan minum obat selama proses masa pengobatan sedang berlangsung, selain itu juga mencegah pasien putus berobat serta melakukan pencarian dan juga penemuan untuk kasus yang baru di kalangan masyarakat. Dalam melakukan program ini akan ada suatu pengawas minum obat yang mempunyai tugas dalam hal PMO untuk bisa mengawasi pasien TB bisa menelan obat tbc dengan teratur sampai pengobatan selesai, dengan memberikan doronhgan atau motivasi pada pasien, dan kembali mengingatkan pasien untuk melakukan pemeriksaan ulang pada dahak dalam waktu yang sudah ditentukan serta juga memberikan suatu penyuluhan pada pasien.
Kunci dari keberhasilan pengobatan ini adalah dengan menerapkan DOTS yang biasanya juga sudah dianut oleh negara kita. Oleh sebab itulah pemahaman mengenai DOTS adalah salah satu hal yang sangat penting agar penyakit tuberkulosis bisa ditangani dengan baik.
Gejala Tuberkulosis
=====================================
>>> Obat TBC - Minyak Sari Buah Merah
Mengobati Penyakit TBC, Gejala TBC dan Membantu Memperkuat Sistem Imun Tubuh Dari Serangan Penyakit, Klik Detail Disini!
=====================================